Advertisement
BATAM|Menindaklajuti undangan Rapat atas hasil kesimpulan dari RDP II di ruang rapat sidang komisi III DPRD kota Batam, Ketua Komisi Joko Mulyono membuka Rapat mulai pukul 10, hingga 11, 30. pada Rabu (11/01/23), Batam-Kepri,
Kru media Barometerkepri.web.id melihat Ditengah suasana rapat tampak hadir semua yakni HNSI kota Batam, Ketua perwakilan Nelayan, DLH, BAKAMLA, GAKKUM KLHK, KSOP kota Batam, airut Polres Barelang, Camat Batu-aji, Lurah, mewakili Instansi Pemerintah, Pihak Perusahaan Paxocean Indonesia yang dikuasakan ketua LBH, Immanuel Sinaga. dan rekan Tim.
Menurut Pihak Perusahaan melalui Bantuan Hukumnya, " Kami sudah berulang-ulang sampaikan limbah sudah sering mengenai bibir dermaga Perusahaan kadang sampah, namun baru kali ini Limbah oli/minyak hitam kiriman di informasi sudah menyebar, namun tetap segera kita langsung tanggulangi disekitar lokasi kita, dan tidak cuma Perusahaan kami yang berimbas. demikian juga disekitar Perusahaan yang terdampak, kalaulah sudah diketahui dibeberapa titik sumber minyak hitam mengapa pihak Perusahaan tersebut tidak dihadirkan selain dari PAXOCEAN, saya hanya menghargai dan hormati undangan untuk RDP III, kami juga bisa dikatakan korban dalam hal ini" Ucap Immanuel sinaga.
Lanjutnya, " Harapan saya nama Perusahaan PT. paxoceon dapat bersih dari permasalahan ini dari tuduhan bahwa dari PAXOCEAN sumber tercemar oli, Demikian pihak Dinas terkait segera memberikan hasil dari penelusurannya"
Ketua HNSI menyampaikan ketika mendatangi ke PAXOCEAN " Pihak Perusahaan tidak mau duduk bersama, pak. Bahkan niat baik tidak ada malah Nelayan terkesan di adu dengan pihak Pemerintah melalui Dinas terkait kota Batam."
",kami hanya bisa sampaikan , pak. jangan berlarut-larut dalam menangani kasus ini, pak, sudah berapa lama kami tidak lakukan kegiatan, kami banyak juga yang perlu kerjakan apalagi buat ngurus keluarga dan anak. kami masih menunggu bagaimana permasalahan ini segera selesai, kami Nelayan ingin itikat baik dari Perusahaan," ucap Hasan ketua Kelompok Nelayan sebagai utusan.
" kita ketahui keadaan ekonomi semenjak covit kemarin sangat terasa turun drastis, Nelayan juga butuh kepastian atas imbas minyak hitam tersebut, oleh karena itu, ini akibat kurangnya Komunikasi yang baik, jangan aroganlah. marilah kita sama-sama menjaga investasi yang berada di Batam khususnya baik yang berada di Tanjung Uncang, kita juga menginginkan investasi dapat terjalin dan terjaga demi kesejahteraan masyarakat, pak." Ujar Tumbur Hutasoit. HANURA.
" Ketika kami menerima laporan masyarakat, kami langsung bertindak dengan sidak Namun setiap kami datang ke lokasi Perusahaan tidak pernah disambut baik, kami tidak sebagai pihak pengadilan langsung menyalahkan dan menghakimi mana yang benar atau salah, kami hanya penyambung lidah masyarakat, kami juga ingin ketahui dari mana sumber minyak hitam itu, sehingga kami pun bisa berikan penjelasan ke masyarakat." pungkas Arlon veristo Nasdem.
Pesan Ketua HNSI kota Batam, " Kami hanya berharap agar Perusahaan lebih peka menanggapi apa yang dikeluhkan masyarakat, hingga semua dapat terjawab."
Diakhir acara kru media Barometerkepri.web.id memantau ketua komisi III langsung berikan kesimpulan hasil rapat untuk diketahui, yaitu, menunggu hasil observasi dari tim pusat, Bakamla sudah menyelesaikan laporan nya, bagi Perusahaan agar segera merealisasikan ke masyarakat berupa kerja sama dan hubungan baik dengan Perusahaan.
(Mangarahut s)