Advertisement
![]() |
Add caption |
“Seperti disampaikan Menhub tadi, ini adalah program
pemerintah pusat tetapi tidak akan ada artinya kalau masyarakatnya
sendiri tidak merespon. Saya ingatkan masyarakat Batak jangan buang
sampah dan kotoran lagi di Danau Toba. Karena kalau Danau Toba jorok,
wisatawan tidak akan datang lagi. Dan ini tidak sehat untuk generasi
yang akan datang,” ujar Luhut.
Pada kesempatan tersebut Menko Luhut mengisahkan bahwa yang
pertama kali mencetuskan dibangunnya kawasan Danau Toba adalah Presiden
Joko Widodo.
“Beliau mengatakan empat destinasi tujuan wisata yang harus
diwujudkan yang pertama Danau Toba, kedua Borobudur, ketiga Mandalika
dan keempat Labuan Bajo.
Presiden melihat bahwa Danau Toba ini indah sekali, dan beliau ingin Danau Toba dibuat hebat. Budayanya dikembangkan karena banyak yang bisa dijual, tapi kebersihan tetap dijaga,” ujarnya.
Presiden melihat bahwa Danau Toba ini indah sekali, dan beliau ingin Danau Toba dibuat hebat. Budayanya dikembangkan karena banyak yang bisa dijual, tapi kebersihan tetap dijaga,” ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah juga telah membangun dua bandar
udara yaitu Silangit dan Sibisa serta jalan tol untuk menunjang
pertumbuhan sektor pariwisata. Menurutnya Menhub sedang dalam proses
menyiapkan kapal pariwisata yang akan mengelilingi Danau Toba.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga hadir dalam
acara tersebut mengatakan pihaknya masih akan terus membangun wilayah
ini.
“Sehingga wisatawan yang mau ke Toba menjadi nyaman. Ada
satu titik tetapi titik-titik lain juga harus kita pikirkan. Damri sudah
beroperasi dan itu menandakan bahwa kecintaan Presiden terhadap Toba
itu selalu. Beliau selalu ingatkan saya Pak Menteri, itu Toba jangan
sampai tidak jadi”. Makanya saya ngajak Pak Menko Luhut selaku pimpinan
saya untuk ikut meresmikan supaya tambah hebat,” ujar Menhub.
Luhut mengatakan nanti akan ada Dok untuk memelihara dan
memeriksa kapal-kapal. “Untuk menghindari kecelakaan seperti KM Sinar
Bangun, seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu,” kata Luhut.
Kapal KMP. Ihan Batak dengan kapasitas 300 GT,
menghubungkan Pelabuhan Penyeberangan Ajibata di Kabupaten Toba Samosir,
dengan Pelabuhan Penyeberangan Ambarita, Kabupaten Samosir, Provinsi
Sumatera Utara yang berjarak 9 mil.
Bagi penumpang yang berencana menuju Bandara Silangit dapat memanfaatkan fasilitas angkutan bus Damri yang disediakan dari dan menuju Bandara Silangit pada Pelabuhan Ajibata ini.
Bagi penumpang yang berencana menuju Bandara Silangit dapat memanfaatkan fasilitas angkutan bus Damri yang disediakan dari dan menuju Bandara Silangit pada Pelabuhan Ajibata ini.
Kuala Tanjung
Dari Tobasa, Menko Luhut meninjau Pelabuhan Kuala Tanjung
di kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Pelabuhan ini direncanakan untuk
menjadi pelabuhan terbesar di wilayah barat Indonesia.
“Sekarang kita sedang uji coba pemindahan dari Belawan.
Pelabuhan ini bagus kedalamannya 17 meter, sementara kapal yang besar
itu cukup dengan 16 meter kalau air sedang pasang bisa mencapai 21
meter. Ini kan demi efisiensi. Nanti kelapa sawit juga dikirim dari sini
agar terpadu semua serta mengurangi _traffic_ di Medan dari Belawan,”
jelas Luhut kepada media usai peninjauan.
Luhut menyebut, bahwa pelabuhan ini termasuk dalam
pembangunan tujuh _hub_ (penghubung) yang diharapkan dapat menekan biaya
angkut.
Luhut mengatakan, Dirjen Perhubungan Laut telah melaporkan
penurunan _cost_ nya bisa sampai 35% malah bisa sampai 55% kalau
dipindahkan ke pelabuhan ini.
“Selama ini kan _direct call_ kita ke Singapura.
_Transhipment_. Tidak perlu kita ke situ. Bagaimana kalau misalnya kita
alihkan ke Jakarta, disitu kita buat fasilitas seperti di Singapura. Itu
bisa mengurangi 35% dari _cost_ kita. Malah ada beberapa item 55% yang
berkurang. Agar lebih efisien, kompetitif,” jelasnya.
Pelabuhan Kuala Tanjung rencananya akan menjadi Pelabuhan
Hub Internasional dengan berbagai fungsi. Salah satunya yaitu
menyediakan lahan untuk kawasan industri.
Kedaulatan Maritim
Sebelum bertolak ke Jakarta, Menko Luhut menghadiri “Forum
The Next Generation Entrepreneurs” yang dilaksanakan di Politeknik
Wilmar, Medan, Sunatera Utara. Kepada para peserta ia memaparkan kondisi
perekonomian Indonesia serta perkembangan pembangunan infrastruktur
kemaritiman terkini.
“Kita ini ditakdirkan untuk untuk menjadi negara kepulauan
terbesar di dunia. Kalau kita lihat di utara ini ada Samudera Pasifik,
di selatan ini ada Samudera Hindia. Jadi kita harus bisa memanfaatkan
kelebihan kita. Kita punya tiga ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia)
yang bertahun-tahun tidak diurus. Orang lewat di tempat kita, tidak bisa
kita awasi. Orang ambil aja ikan disini, sekarang kami membuat program
integrated fishing industry di daerah Natuna ini. Be kerja sama dengan
AL, Bakamla, KKP,” papar Luhut.
Ia menjelaskan, pentingnya hal ini agar tidak ada yang mengklaim _traditional fishing ground_ di ZEE Indonesia.
Menjawab pertanyaan seorang pelajar tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia, Menko Luhut mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang mengintegrasikan dan mengharmonisasi peraturan demi efisiensi. Sehingga ia optimis pada tahun 2024 GDP Indonesia bisa berada pada USD 2 triliun dengan pertumbuhan sejuta 7%.
Menjawab pertanyaan seorang pelajar tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia, Menko Luhut mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang mengintegrasikan dan mengharmonisasi peraturan demi efisiensi. Sehingga ia optimis pada tahun 2024 GDP Indonesia bisa berada pada USD 2 triliun dengan pertumbuhan sejuta 7%.
“Tahun 2024 mungkin bisa mencapai 8-9%. Tadi ada pertanyaan
kapan negara kita bisa disebut negara maju, kalau kita bisa maintain
itu selama 10 hingga 20 tahun. Saat itulah kita akan keluar dari apa
yang disebut sebagai _middle income trap_. Kalau kita sudah keluar dari
_middle income trap_, tinggal satu langkah lagi kita akan jadi negara
maju,” ujarnya menjawab pertanyaan peserta.
Ia menjelaskan, indonesia masih butuh mungkin 20 hingga 30
tahun lagi untuk mencapai itu. Badan-badan ekonomi dunia sepertinya Bank
Dunia, IMF, WEF, dll mengatakan Indonesia akan masuk ke empat besar
ekonomi dunia pada tahun 2030 atau 2045.
“Itu zaman kalian semua. Mereka bilang karena Indonesia ini
punya semua, tapi mereka bilang dengan satu kondisi Indonesia harus
stabil,” ujarnya.
Sumber: Biro Informasi dan Hukum Kemenko Bidang Kemaritiman
Editor: Red
Editor: Red