Iklan

Redaksi
28 Februari 2019, Februari 28, 2019 WIB
Last Updated 2019-02-28T08:14:38Z
Berita KepriBerita Pilihan

Hadiri Dialog Bisnis di Singapura, Rudi: Tak Ada Dualisme Kepemimpinan di Batam

Advertisement
Walikota Batam HM Rudi menegaskan bahwa dualisme kepemimpinan lembaga di Batam sebetulnya tidak ada. Hal itu ditegaskan Rudi untuk menepis keraguan pelaku usaha maupun investor terkait isu dualisme yang kerap diberitakan media massa, sehingga hal itu dapat berdampak pada iklim usaha di Batam. 

Rudi mengungkapkan bahwa saat ini di Batam tak ada lagi permasalahan tentang dualisme kepemimpinan. Rudi bahkan meyakinkan bahwa antara Pemko dan BP Batam tidak ada masalah. 

"Mungkin ada perasaan atau pikiran selama ini bahwa ada dualisme yang berkuasa di Kota Batam. Sebetulnya tidak, karena wewenangnya (BP Batam dan Pemko Batam) sudah dibagi sesuai aturan," ujar Rudi, saat hadir sebagai nara sumber utama dalam dialog bisnis bertajuk; Roundtable Dialogue Session with Batam Authorities, di SBF Center, Robinson Road, Singapura, Selasa (26/2/2019). 

Di hadapan para pengusaha dan investor Singapura yang tergabung dalam Singapore Business Federation (SBF) dan KADIN Singapore Commite, Rudi menyampikan rasa terima kasihnya telah diundang dalam dialog bisnis tersebut bersama Kepala BP Batam Edy Putra Irawady. 

"Mudah-mudahan dengan keberadaan kami di sini, bisa melegakan hati para bapak/ibu pengusaha yang ada di kota batam," ujarnya. Pernyataan Rudi tentang tidak adanya dualisme kepemimpinan di Batam ini diketahui dari video singkat pemaparan Rudi di hadapan pengusaha Singapura dan Dubes Indonesia untuk Singapura, yang beredar melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp. 

Dialog bisnis bertajuk; Roundtable Dialogue Session with Batam Authorities dengan menghadirkan dua nara sumber utama yakni Kepala BP Batam Edy Putra Irawady dan Walikota Batam HM Rudi. (Foto: Humas BP Batam)
TRENDSUARA.COM,Batam-Dalam kesempatan tersebut, Rudi juga menyampaikan bahwa  sebagai Walikota Batam, ia telah diberi wewenang untuk mengurusi izin dan membangun Kota Batam. Rudi ingin meyakinkan para pengusaha atau investor Singapura agar mereka tak perlu ragu berinvestasi di Batam karena berbagai kemudahan akan diberikan Pemko dan BP Batam yang wewenang dan tanggung jawabnya sudah dibagi sesuai aturan.  

Rudi mengaku optimis investasi di Batam akan meningkat sejalan dengan sinergi yang dibangun antara Pemko dan BP Batam. “Saya kira ada persepsi yang keliru bahwa seolah-olah antara Pemko dan BP Batam ada masalah. Kalau menurut saya tidak ada masalah sebetulnya tapi karena ini dikembangkan sehingga pengusaha ada keraguan maka dengan adanya kami berdua hari ini saya kira menutup semua keraguan itu. Artinya, maka investasi kita berharap semua percaya diri akan bangkit dan tumbuh kembali,” harapnya. 

Pernyataan Walikota Batam Rudi terkait tidak adanya dualisme kepemimpinan yang berkuasa di Batam agak berbeda dengan yang disampaikan Rudi tentang masalah dualisme di Batam dalam beberapa kesempatan saat menghadiri kegiatan yang turut dihadiri masyarakat Batam. 

Termasuk dalam kegiatan Musrembang yang dilakukan Pemko Batam, Rudi sempat menyinggung permasalahan dualisme di Batam yang dinilai menjadi penghambat dalam upaya Pemerintah Kota  Batam membangun Batam sesuai yang telah direncanakan. 

Berkaitan dengan adanya dualisme ini yang kemudian menjadi salah satu topik bahasan di Rapat Terbatas yang diselenggarakan di Istana Negara yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo, pertengahan Desember 2018 lalu. Bahkan dalam rapat tersebut, Presiden meminta kementerian/lembaga terkait untuk menyelesaikan dualisme di Batam agar investasi dan rencana pemerintah menerapkan KEK di Batam dapat berjalan baik. (*)   
 
sumber:kabarbatam
editor:rici